Masalah pada tulang belakang bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari. Kondisi ini sering memicu nyeri yang mengganggu, mulai dari leher, punggung, hingga pinggang. Dalam kondisi tertentu, penanganan harus dilakukan oleh orthopedic spine specialist agar kelainan tidak semakin berat.
Dokter subspesialis ini memiliki keahlian khusus dalam mendiagnosis, mengobati, dan mencegah gangguan pada tulang belakang. Penanganan dapat berupa terapi tanpa bedah maupun tindakan operasi jika diperlukan.
Mengenal Orthopedic Spine Specialist dan Perannya
Orthopedic spine specialist adalah dokter ortopedi yang fokus menangani masalah tulang belakang. Sebelum mendapat gelar subspesialis, dokter harus menyelesaikan pendidikan ortopedi, lalu melanjutkan pelatihan khusus di bidang tulang belakang. Oleh sebab itu, kemampuan diagnosis dan prosedurnya sangat teruji.
Dokter ahli tulang belakang ini menangani pasien dari berbagai usia. Mulai bayi dengan kelainan tulang bawaan hingga lansia yang mengalami degenerasi tulang. Data Global Burden of Disease mencatat bahwa nyeri punggung bawah menjadi penyebab kecacatan nomor satu di dunia, sehingga peran dokter tulang belakang sangat penting dalam mencegah komplikasi jangka panjang.
Pemeriksaan dan Diagnosis Gangguan Tulang Belakang
Setiap pasien akan melalui pemeriksaan fisik dan penunjang sebelum mendapat terapi. Pemeriksaan dapat berupa rontgen, CT Scan, BMD, atau MRI untuk melihat struktur tulang secara detail. Hasil evaluasi ini membantu dokter menemukan sumber nyeri dan menentukan tindakan paling efektif.
Orthopedic spine specialist biasanya menangani berbagai kondisi seperti skoliosis, HNP, stenosis spinal, kifosis, trauma tulang belakang, hingga infeksi. Nyeri kronis pada punggung bawah, mati rasa, atau nyeri menjalar ke tungkai juga termasuk tanda yang perlu dikonsultasikan.
Metode Penanganan, Ada Non-Bedah hingga Operasi
Tidak semua kelainan tulang belakang memerlukan tindakan operasi. Pasalnya, ada anyak kasus dapat membaik dengan penanganan non-bedah, seperti obat anti-nyeri, fisioterapi, latihan otot, hingga perubahan gaya hidup. Dokter juga dapat memberikan edukasi mengenai posisi tubuh yang benar agar tulang belakang terlindungi.
Namun pada kasus berat, tindakan bedah dilakukan untuk mencegah kerusakan saraf. Prosedur dapat berupa operasi invasif minimal, bedah terbuka, fusi tulang, atau penggantian cakram. Operasi invasif minimal banyak dipilih karena sayatan kecil, risiko lebih rendah, dan pemulihan lebih cepat. Semua keputusan tindakan tetap disesuaikan dengan kondisi pasien.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter Tulang Belakang?
Penanganan dini dapat mencegah risiko kecacatan. Melalui terapi yang tepat, sebagian besar pasien dapat kembali beraktivitas normal tanpa rasa nyeri. Oleh karena itu, pemeriksaan dan pengobatan yang tepat sasaran menjadi hal yang sangat penting bagi kesehatan tulang belakang.
Jadi, lekas temui orthopedic spine specialist jika nyeri punggung berlangsung lebih dari 6–12 minggu, tidak membaik dengan obat, atau disertai keluhan saraf. Gejala seperti kesemutan, lemas, sulit berjalan, atau nyeri menjalar juga perlu evaluasi segera. Jika nyeri muncul setelah kecelakaan atau benturan, pemeriksaan medis wajib dilakukan untuk mencegah kelumpuhan.
